Diabad ke-dua, Nahdlatul ulama menghadapi berbagai tantangan, salah satu tantangan yang
muncul berasal dari fenomena perubahan demografi Indonesia. Pertama, fenomena penduduk
muda atau yang dikenal dengan bonus demografi, Berdasarkan data sensus BPS tahun 2020,
penduduk Indonesia didominasi oleh Gen Z (lahir tahun1997-2012) dan Milenial (lahir tahun 1981-1996). Proporsi kedua generasi tersebut mencapai 52.6% dari jumlah penduduk Indonesia.
Kedua, fenomena penduduk urban. Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk Indonesia ditahun
2045 mayoritas akan tinggal di urban (perkotaan). Proporsinya diprediksi mencapai 72.8% dari total penduduk. Perubahan ini tentu akan merubah lanskap masyarakat Indonesia yang semula masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern.
Ketiga,fenomena digitalisasi. Mayoritas masyarakat Indonesia di tahun 2021 telah terkoneksi dengan internet, proporsinya mencapai 85%. Pengguna internet didominasi oleh anak muda, makin muda makin terkoneksi dengan internet.
Tiga fenomena tersebut tentu berimplikasi pada banyak aspek, diantaranya makin beragamnya wacara pemikiran dan ideologi, makin retaknya ikatan kultural dan emosional, pola pikir muslim yang makin rasional, tuntutan ekonomi yang makin tinggi, serta individu-individu makin independen.
Menyikapi fenomena-fenomena tersebut maka NU membutuhkan kajian yang nantinya akan
dijadikan rujukan arah pengembangan NU dimasa depan. Oleh sebab itu Lakpesdam PBNU melakukan riset tentang potret dan harapan warga NU. Dengan ringkasan hasil bisa didownlad di sini: