Lakpesdam Research Forum Ungkap Potret dan Harapan Warga Nahdliyin

Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU telah menggelar acara istimewa dalam rangkaian Munas dan Konbes NU 2023 di Asrama Haji Jakarta, Selasa (19/9/2023) lalu. Acara tersebut adalah Lakpesdam Research Forum yang bertajuk “Mendampingi Umat dengan Data.

Forum ini dihadiri oleh sejumlah narasumber yang berkompeten dalam berbagai bidang, antara lain, Katib Syuriah PBNU KH Aunullah A’la Habib, Ketua PBNU H Mohamad Syafi’ Alielha atau Savic Ali, Sekretaris Lakpesdam PBNU H Hasanuddin Ali, Dekan FEB UI Teguh Daryanto dan dipandu Pengurus Lakpesdam PBNU, Ufi Ulfiah sebagai moderator.

Pada kegiatan yang digelar di Gedung Serbaguna 2, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta ini, Hasanuddin Ali memaparkan berbagai temuan penting yang disampaikan berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh Lakpesdam PBNU terkait potret dan harapan warga NU. Survei ini melibatkan 3.275 responden muslim yang tersebar di 34 Provinsi dengan margin of error pada penelitian ini mencapai 1.71 persen.

Dari survei yang dilakukan, diketahui bahwa mayoritas umat Islam Indonesia mengaku berafiliasi dengan NU masih menjadi organisasi yang paling dikenal oleh umat Islam di Indonesia, dengan jumlah sebesar 47.3 persen, atau 1 dari 2 umat Islam Indonesia mengakui berafiliasi dengan di NU. Kekuatan NU terutama berada di kalangan Gen X dan Baby Boomers, di daerah rural, dan di Pulau Jawa.

Tidak hanya mengungkap popularitas NU di mata masyarakat, riset ini juga mengukur tingkat ke-NU-an warga NU berdasarkan empat indikator yaitu fikrah, amaliyah, harakah, komitmen kebangsaan, dan ikatan organisasi. Temuan riset ini menunjukkan bahwa tingkat ke-NU-an warga NU masuk dalam kategori baik dengan nilai indeks sebesar 67.95. Dimensi dengan nilai tertinggi adalah fikrah (71.31) dan komitmen kebangsaan (69.00).

Riset ini juga mengidenfikasi kebutuhan dan harapan warga NU terhadap layanan PBNU dan jajarannya. Layanan yang paling dibutuhkan dan diharapkan oleh warga NU adalah layanan kesehatan (29.8 persen), ekonomi (29.6 persen), dan pendidikan (22.7 persen). ADVERTISEMENT Terkait layanan kesehatan, temuan riset ini menunjukkan bahwa 11.7 persen warga NU menyatakan pernah berobat di Rumah Sakit NU.

Ada beberapa kendala kenapa warga NU masih belum banyak yang berobat di RSNU di antaranya karena terkendala oleh faktor seperti lokasi yang tidak strategis, biaya mahal, dan kualitas layanan yang masih perlu ditingkatkan. Baca Juga Survei IPNU Temukan, 50 Persen Pelajar Pakai Smartphone Sejak SD Terkait dengan layanan ekonomi terdapat sebuah temuan menarik yakni satu dari tiga warga NU yang memiliki usaha mikro, mayoritas memulai usaha dengan modal sendiri.

Warga NU yang memiliki usahan menginginkan adanya pelatihan manajemen usaha dan pemasaran untuk meningkatkan usaha mereka Terkait Layanan Pendidikan, warga NU berharap ada peningkatan kualitas pendidikan yang dimiliki/terafiliasi NU di semua tingkatan karena minat mereka untuk menyekolahkan anaknya di sekolah NU cukup tinggi. Temuan lain dari riset ini adalah popularitas PTNU perlu ditingkatkan.

Selain harapan perbaikan layanan di bidang kesehatan, ekonomi, dan pendidikan, warga NU juga menginginkan layanan keagamaan terutama ceramah rutin dan konseling keagamaan. Dua hal ini menjadi kebutuhan utama bagi warga NU, terutama generasi Baby Boomer dan di wilayah Pulau Sumatera, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.

Lakpesdam PBNU berharap temuan-temuan ini dapat menjadi panduan dalam meningkatkan pelayanan dan mendampingi umat NU lebih baik lagi di masa depan. Sehingga, segala keputusan dan kebijakan terlebih yang dilakukan PBNU berbasis data.

Bagikan