Tim Lokal Program Inklusi Dibekali Pelatihan Digital Workspace

Tim lokal program Inklusi Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU, Pengurus Pusat (Fatayat) NU bekerja sama dengan Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (INKLUSI) belajar digital workspace.

Pembelajaran dilakukan saat Pertemuan Koordinasi Nasional, Lokakarya Orientasi Safeguarding dan Pengembangan Kapasitas Tim Lokal. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Episode, Gading Serpong, Tengerang, (6-10/8).

Menurut Pengurus Lakpesdam PBNU yang juga fasilitator pada pelatihan kali ini, Ufi Ulfiah, seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi maka semakin penting juga perangkat untuk berbagi ruang komunikasi secara digital, apalagi dalam pelaksanaan program maupun dalam pembelajaran baik dalam kampus, workshop maupun seminar dan ketika menjadi fasilitator.

“Digital workspace ini sangat bermanfaat sekali untuk dosen, untuk fasilitator juga. Jika biasanya hand out ketika menjadi fasilitator berupa metaplan, sticky note fisik, kini ada yang digital dengan bentuk yang bervariasi pula,” ujar perempuan lulusan Master Public Policy ini.

Lebih lanjut dijelaskan, tidak hanya sekadar berbagi pekerjaan bersama, di dalam digital workspace yang digunakan pelatihan kali ini penggunanya juga bisa memiliki ruang penyimpanan file pribadi yang bisa dibuka kapan pun dan di mana pun. Saat pelatihan peserta langsung diminta praktik langsung dengan tugas menganalisa masalah yang terjadi serta berpikir langkah dan strategi mengantisipasinya.

“Dengan digital workspace ini, semua orang bisa turut serta mengemukakan pendapatnya di satu tempat dengan sticky note dan metaplan digital yang ada sebagai visitor. Ada juga template-template sesuai dengan fungsi yang diinginkan baik untuk brainstorming, plan, Design thinking dan juga research,” jelas perempuan yang akrab dipanggil Teh Ufi ini seraya menjelaskan masing-masing template di layar proyektor.

Para peserta tampak antusias dan merasa mendapat hal baru yang sangat bermanfaat bagi pekerjaan mereka. “Menarik sekali refleksi yang telah disampaikan. Mempermudah kita dalam memanfaatkan media digital secara mudah dan efisien. Fasilitatornya juga asik. Harus sering utak-atik digital workspace terus nih,” ujar salah satu peserta, Fu’ah saat diminta mengemukakan kesannya.

Diharapkan, ketika menguasai digital workspace ini, para peserta pelatihan bisa membawa ilmu yang dipelajari kepada kader-kader di wilayah masing-masing. Sehingga, pada kegiatan kali ini tidak hanya menerima ilmu untuk pengembangan kapasitas tapi juga dibekali untuk berbagi ilmu untuk mengembangkan kapasitas orang lain.

Bagikan