Implementasi Semangat Inklusi dan Akuntabilitas Desa, Lakpesdam PBNU Lakukan Monev P3PD

Bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (KemendesaPDTT) Republik Indonesia (RI), Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU mengawal Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) dengan fokus inklusi yakni bagaimana melibatkan partisipasi kelompok marginal dan akuntabilitas proses pembangunan desa.

Menurut Leader Program P3PD Kemendes PDTT Lakpesdam PBNU, Asrul Rahman, P3PD khusus Cluster 2B ini mendorong inklusi dan akuntabilitas sosial dalam proses pembangunan di desa.

“Inklusi dan akuntabilitas sebagai salah satu pendekatan, alat dan metodologi dalam membuka ruang partisipasi warga desa tanpa terkecuali,” jelas Asrul, Sabtu (15/4).

Dijelaskan, kegiatan ini menggunakan Theory of Change (TOC) sebagai strategi, agar warga desa mengenali siapa saja yang tidak dilibatkan, stakeholder yang terlibat, aktor lokal yang mengintervensi kebijakan, serta siapa saja yang punya pengaruh dan dekat dengan masyarakat.

“Selain itu juga mengidentifikasi siapa masyarakat yang memiliki kemampuan mengidentifikasi masalah di desa, baik kader (tim teknis) yang mengawal program maupun warga desa. Sehingga ketika ini dilakukan warga desa bisa mengawal proses pembangunan dengan semangat inklusi dan akuntabilitas sosial,” imbuh pria ramah yang murah senyum ini.

Selama ini, kegiatan TOC sudah dilaksanakan di masing-masing desa target sasaran program. Sehingga, selanjutnya dilaksanakan monitoring dan evaluasi (Monev) komponen P3PD di tiga desa di Purwakarta. Tiga desa ini juga beririsan dengan program komponen lain yaitu desa inklusi dan desa cerdas.

Tentu saja, Monev ini mendapat sambutan positif dari segenap stakeholder kunci, baik Kepala Dinas PMDes maupun kepala desa setempat. Di lapangan, pendamping program dari Lakpesdam PBNU mendapatkan catatan penting dari monev yakni realitas bahwa ternyata kelompok perempuan yang terlibat dalam proses perencanaan pembangunan di desa rata-rata baru sekitar 30 persen dari target 50 persen.

“Meskipun usulannya belum mencapai target namun ada optimisme dari pemerintah desa akan terwujud karena tim teknis lokal program dari Lakpesdam akan membantu. Selain masalah partisipasi perempuan, juga diusulkan untuk menggalakkan partisipasi kelompok marginal desa seperti difabel dan anak yang akan difasilitasi dalam kerangka sekolah lapang,” imbuhnya.

Untuk monev di Purwakarta ini, tim Lakpesdam PBNU mendampingi pihak Kemendes PDTT di tiga desa masing-masing yakni Desa Benteng, Desa Kembangkuning dan Desa Cibukamanah yang keseluruhan masyarakat bersemangat menyampaikan komitmen keberhasilan program.

Bagikan